Rabu, 29 Juli 2009

GUIDELINES FOR SENSORY TESTING

PETUNJUK UNTUK UJI DI RUANG KELAS

GUIDELINES FOR TESTING IN THE CLASSROOM

1. Dimana pengujiannya Where to Test

Idealnya, pengujian dilaksanakan di ruang isolasi khusus. Bagaimanapun, tempat yang sepi di ruang kelas, dengan cahaya yang cukup dan ventilasi, dapat digunakan. Pastikan cukup ruang antara penguji.

Ideally testing takes place in special testing booths. However, a quiet area of the classroom, with adequate light and ventilation, could be used. Ensure adequate space between testers.

2. Tahap Uji Testing Session

Sangatlah penting bahwa secara keseuruhan untuk memelihara ketenangan selama tahap uji dan siswa tidak seharusnya mendiskusikan hasilnya. Jaga agar tahap uji pendek untuk menghindari kelelahan.

It is very important that silence is maintained throughout the session and that students should not discuss their results. Keep the testing session short to avoid fatigue.

3. Waktu Timing

Pertengahan pagi adalah waktu terbaik sebelum banyak aroma masakan memenuhi udara. Jika hal itu tidak memungkinkan, usahakan dan pastikan bahwa ruangan bebas dari baud an memiliki ventilasi yang baik. Penguji sebaiknya tidak makan makanan yang berbumbu kuat dalam 30 menit pada saat uji.

Mid-morning is the best time before any aromas of cooking fill the air. If this is not possible, try and ensure that the room is odour free and well ventilated. Testers should not eat strongly flavoured food in the thirty minutes immediately prior to the test.

4. Jumlah dalam kelompok Number in Group

Hal ini akan tergantung pada ukuran kelas. Saat mengadakan uji di dalam kelas, sangatlah penting bahwa orang yang terlibat dalam uji contoh makanan seharusnya tidak terlibat dalam pengkodean dan pengaturan contoh, atau membandingkan hasil dari contoh itu. Hal ini karena mereka akan terbiasa dengan sample yang di kodekan yang telah mereka sediakan.

This will depend on the size of the class. When arranging tests in class, it is important that the people involved in testing the food samples should not be involved in the coding and arranging of samples, or in the collating of results for these samples. This is because they will be familiar with the coded samples on the trays that they have set up.

5. Kondisi yang berkenaan dengan aturan makan khusus

Special Dietary Conditions

Pertimbangkan para siswa dengan kondisi-kondisi yang berkenaan dg aturan makan khusus seperti suatu coeliac mestinya tidak menguji makanan yang mengandung kanji.

Take into account students with special dietary conditions e.g. a coeliac should not test starchy foods.

6. Kesehatan Hygiene

Pastikan menggunakan peraturan umum tentang kesehatan untuk semua yang berhubungan dengan semua sample makanan.

Ensure that the general rules of hygiene apply for the handling of all food samples.

7. Peralatan Equipment

Ukuran dan bentuk dari container harus standard. Cangkir polystyrene, piring kertas dan sendok plastic adalah peralatan berguna untuk uji makanan. Semua itu dapat langsung dibuang atau ditandai peralatan plastik.

The size and shape of containers should be standard. Polystyrene cups, paper plates and plastic spoons are useful equipment for testing food. These could either be disposable or a designated set of plastic equipment.

8. Jumlah Sampel Quantity of Sample

Sampel yang diperkenalkan harus dalam jumlah yang cukup. Pastikan bahwa semua sampel seragam dalam hal warna, bentuk dan ukuran.

The samples presented should be sufficient in amount. Ensure that all samples are uniform in colour, shape and size.

9. Temperatur Temperature

Sangat penting bahwa semua sampel yang diperkenalkan memiliki temperature yang sama.

It is important that all samples presented are at the same temperature.

10. Pengkodean Sampel Coding of Samples

Satu hal yang terpenting tentang uji adalah untuk memastikan bahwa penguji tidak acuh dengan identitas produk, yang artinya bahwa pengkodean itu sangat diperlukan. Hal ini adalah bagian yang penting dari setiap uji yang dilaksanakan. Sampel dapat dikodekan dengan bentuk geometris, contohnya segitiga, kotak, lingkaran. Mereka juga dapat dikodekan dengan tiga digit angka/nomor. Kode yang digunakan tidak harus mempengaruhi penyimpangan apapun diantara penguji. Sebagai contoh, jika sampel dengan kode A dan B, penguji dapat mengira bahwa sampel A adalah sampel yang lebih baik. Rekaman seharusnya dijaga dengan pengaturan sampel yang diperkenalkan kepada setiap penguji.

One of the most important things about testing is making sure that testers are unaware of the identity of products, which means that coding is necessary. This is an essential part of every test carried out. Samples can be coded with geometric shapes e.g. triangle, square, circle. They can also be coded with three digit numbers. Codes used should not induce any bias among testers. For example if samples are coded A and B, testers might feel that sample A is the better sample. A record should be kept of the arrangement of samples presented to each tester.

11. Jumlah Sampel Number of Samples

Dalam industri banyaknya penguji digunakan dan uji dilakukan berulang kali untuk memastikan kebenaran dan keandalan. Hal ini tidak diperlukan dalam situasi di kelas.

In industry large numbers of testers are used and tests are repeated a number of times to ensure validity and reliability. This is not required in the classroom situation.

12. Pengatura Wadah Setting of Trays

Pastikan bahwa segelas air dan /atau kraker kering di masukkan dalam wadah dalam rangka untuk membersihkan langit langit mulut antara mencicipi sample.

Ensure that a glass of water and / or dry crackers are included on trays in order to cleanse the palate between the tasting of samples.

2 komentar:

syaiful anam mengatakan...

kegunaan uji sensori pada industri pangan adalah :
1.dengan adanya uji sensori dapat menentukan derajat kesukaan sehingga produk yang didapatkan disukai konsumen
2.sebagai alat pemeriksaan produk pangan
3.untuk mengetahui ciri khas produk sehingga produk dapat dikembanggakan
4.sebagai alat pengendaliaan proses
5.sebagai alat pengamatan sifat mutu dalam pengemasan
(oleh:Arum ardani,Elis setyaningrum,Istikomah,Kasnawati,Nahayu,Syaiful anam hadi,Yuni triatmoko,kelas 3THP1,kelompok 5)

sinau mengatakan...

thanks for your answer, now you can learn next section in Task-1.
Discuss with your group that assignment, and answer by plotting in "komentar menu".
Wass. P Panji

Posting Komentar

sinau_bareng Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Ipietoon Template